Setelah kita bahas Apa Itu Menguap, Mengapa kita bisa menguap kini kita akan bahas Menguap itu Menular? benarkah bila ternyata Menguap itu dapat menular? lalu kenapa bisa menguap itu menular? nah simak ya artikel kami berikut ini :)
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam edisi terakhir jurnal Cognitive
Brain Research menyatakan bahwa jika Anda menguap karena ketularan orang
yang ada di dekat Anda sebenarnya merupakan bentuk empati Anda padanya.
Hal ini sama dengan jika Anda tertawa, dan teman Anda ikut tertawa.
“Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap, tetapi
juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir
tentang menguap," kata Steven Platek, Ph.D., profesor psikologi di
Drexel University, Philadelphia, yang memimpin studi tersebut. Platek
dan timnya meyakini bahwa ketularan menguap merupakan cara primitif
dalam mengekspresikan perasaan orang lain terhadap diri kita.
Anak-anak berusia di bawah 5
tahun tidak bisa tertular menguap, tetapi manusia dewasa, chimpanzee,
kera dan anjing - hewan-hewan yang memiliki ketrampilan sosial yang
tinggi - bisa tertular. Ternyata diperlukan pemahaman tentang keadaan
mental pihak lainnya sebelum menguap bisa menular.
Gagasan ini didukung
oleh pengamatan MRI pada manusia: Melihat orang lain menguap akan
mengaktifkan area otak berkaitan dengan peniruan, empati dan perilaku
sosial. Bagi guggisberg, interpretasi sosial ini adalah satu-satunya
yang sepertinya bertanggung jawab untuk semua aspek dari fenomena ini.
Tetapi Gallup mengemukakan bahwa spesies yang hidup soliter juga
menguap, dan bahwa chimpanzee dan manusia juga menguap ketika mereka
sendirian.
Gallup menyimpulkan bahwa pada beberapa spesies, mungkin menguap
mempunyai beberapa fungsi sosial. Tetapi ia berkata, "Setiap fungsi
sosial yang dimilikinya akan merupakan ciri dapatan, dan bukan ciri
perilaku yang lebih primitif."
Guggisberg, periset di University op Geneva, akhirnya menawarkan suatu
kesimpulan. "Menguap," katanya, "adalah suatu fenomena yang sangat kaya
dan kompleks."
--sekian--
special thanks for
berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar